1.01.2013

THE SKY WHAT I FEEL



Mata kecil terjaga oleh pancaran suara menyilaukan

Pupil mungil terakhiri sinar yang tersembunyi dibalik angin

Lalu sebuah goresan abstrak terlukis pada permukaan retina

Hamparan biru luas tak terbatas yang tak pernah bisa terjangkau

Kami memanggilnya Kubah Agung

Dia adalah proyeksi sebuah perasaan

Kala air mata jatuh, maka menangislah sang hujan

Kala bibirku merekah, maka dia terbinar merah

Kala hatiku berteriak, maka menderulah sang badai

Kala jiwaku terhempas sedih, maka bangunlah sekelompok awan mendung

Kala ragaku rengkah patah, maka mengamuklah angin tornado

Kala diri ini berduka, maka maka bersedihlah langit malam kelam

Kala nafasku menghembuskan cinta, maka berkediplah sang bintang

Dan kala aku tenggelam dalam laut kasih sayang, maka langit sore memerah malu

Karena Kubah Agung adalah lukisan perasaanku



Tidak ada komentar:

Posting Komentar